

Di tulisan saya sebelumnya, telah saya singgung sedikit mengenai cara pengolahan bulu babi yang sangat sederhana bagi masyarakat tomia. Seperti juga telah saya katakan bahwa mungkin belum ada istilah dan hasil olahan bulu babi tersebut dalam bahasa indonesia, sehingga saya akan terus menggunakan nama "KUKURE".
KUKURE (bahasa daerah WAKATOBI terutama bahasa Tomia) adalah sebutan dari hasil olahan bulu babi. Sedangkan proses pengolahannya disebut HE-KUKURE (he=membuat; bahasa Tomia/WAKATOBI) yang artinya membuat KUKURE.
KUKURE kebanyakan terbuat dari gonad/telur TIHE (bulu babi berduri pendek) karena proses penangkapan/pengambilan TIHE yang sangat simple dan tidak membahayakan. Walaupun demikian bukan berarti NE'E (bulu babi berduri panjang) tidak bisa diolah menjadi KUKURE. NE'Epun sebenarnya bisa diolah menjadi KUKURE tetapi karena proses penangkapan/pengambilannya yang cenderung sulit dan bisa membahayakan kalau tidak hati-hati, sehingga NE'E jarang di olah menjadi KUKURE. Disamping itu, sebelum membuat telur/gonadnya menajdi KUKURE terlebih dahulu harus membuang durinya, karena berbahaya bila terkena bagian tubuh manusia, berbeda dengan TIHE yang berduri pendek dan cenderung tidak membahayakan.
KAPAN MEMBUAT KUKURE???
Pada musim-musim tertentu, disepanjang pantai kepulauan TUKANG BESI atau WAKATOBI kita dapat menemukan banyak TIHE. Pada musim inilah kebanyakan masayarakat Tomia dan masyarakat WAKATOBI pada umumnya membuat KUKURE (HE KUKURE). Walaupun tidak dapat saya pungkiri bahwa TIHE dan NE'E selalu ada di sepanjang pantai di kepulauan WAKATOBI. Tetapi untuk membuat satu (1) buah KUKURE diperkukan sekian ekor TIHE atau NE'E, mungkin bisa sampai 50 ekor TIHE bahkan lebih tergantung banyak tidaknya telur/gonad TIHE. Sehingga kebanyakan HE KUKURE di lakukan pada saat ada banyak TIHE.
CARA HE KUKURE (membuat KUKURE)
Pada umumnya masyarakat di kepulauan WAKATOBI membuat KUKURE pada saat air laut surut, di mana bisa dengan mudah mengumpulkan TIHE. TIHE dikumpulkan dengan menggunakan keranjang atau bakul dan di kumpulkan pada tempat yang kering di pantai. Setelah TIHE-TIHE dikumpulkan di salah tempat yang kering, kemudian dipilih salah satu ekor TIHE yang besar sesuai dengan selera atau banyak tidaknya TIHE, untuk di jadikan tempat menampung telur-telur TIHE lainnya (kita sebut saja wadah KUKURE). Wadah KUKURE yang di jadikan tempat menampung telur-telur TIHE lainnya ini digosok dibagian kepalanya untuk membuang duri sehingga nampak lebih rapi kemudian gigi TIHE di buka/dicongkel, sehingga akan berlobang pada bagian kepalanya sebagai tempat untuk memasukkan gonad-gonad telur TIHE lainnya. (Perlu di ketahui bahwa kepala TIHE berada di bawah termasuk giginya sedangkan lubang anusnya berada di atas ; gbr 1 : TIHE bertumpu pada kepalanya). Selanjutnya kotoran yang ada di dalam tubuh wadah KUKURE dikeluarakn dengan cara memegang wadah KUKURE dan menghempaskannya ke kiri dan kekanan tapi tidak terlepas dari genggaman tangan. Setelah itu wadah KUKURE ditengadahkan ke atas hingga bertumpu pada anusnya. Setelah di anggap bersih, maka proses selanjutnya adalah membelah/memotong TIHE-TIHE lainnya pada bagian kepala, kemudian membuang kotoran-kotoran yang ada di dalamnya. Lalu mengumpulkan telur-telur/gonad TIHE yang telah di belah tadi dengan jempol (kebiasaan yang sering dilakukan) atau dengan sendok makan.
Setelah itu di masukan ke dalam wadah KUKURE yang telah disiapkan tadi sampai penuh. Maka jadilah produk olahan yang namanya "KUKURE" (Gambar 2 di atas adalah telur/gonad TIHE dari satu ekor)
BAGAIMANA CARA MEMAKAN KUKURE???
Jarang atau bahkan tidak ada masyarakat kepulauan WAKATOBI yang memakan mentah KUKURE walaupun TIHEnya sendiri lebih sering dikonsumsi mentah daripada di bakar atau dikukus atau proses memasak lainnya.
KUKURE dapat diproses lebih lanjut dengan cara di goreng, dikukus atau di bakar (tapi jangan sampai gosong) dan siap untuk disantap..........!!! Hmmmm enaknya..........
Dapat di makan sebagai sebagai lauk....karena kandungan proteinnya yang tinggi dan nikmatnya luar biasa....!!!
Anda mau mencoba.....???? Silahkan Kunjungi atau Berkunjung Ke "TAMAN LAUT NASIONAL WAKATOBI"