Selasa, 03 Maret 2009

BULU BABI (TIHE & NE'E) BAGI MASYARAKAT WAKATOBI


Mendengar namanya "Bulu Babi" terkadang orang mengartikan secara harafiah yaitu bulunya babi, padahal tidak ada hubungannya sama sekali dengan hewan berkaki empat tersebut. Jangankan masyarakat perkotaan yang tidak kenal dengan dunia perikanan, Seorang Sarjana Perikanan pun belum tentu mengetahui binatang yang termasuk biota perikanan dan mempunyai nilai ekonomis penting karena kandungan proteinnya yang tinggi.

Banyak orang yang menulis tentang bulu babi ini baik di blog-blog maupun berita iptek. Sebut saja Agus Kurnia, seorang staff pengajar pada Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara. Baca tulisannya : Meraup-Yen-dengan-Memelihara-Bulu-Babi atau Nita : nginjek-bulu-babi-setelah-bisulan.html yang menceritakan tentang sakitnya menginjak bulu babi, atau di blogs Titis Widiatmoko : bulu-babi dan diberita KOMPAS : news/0311/25/163940

Ada beberapa jenis bulu babi. Ada yang berduri pendek dan panjang. Pada umumnya Bulu Babi yang berduri pendek tidak berbahaya kalau terinjak kaki walaupun sedikit terasa sakit, tetapi bulu babi yang berduri panjang, cenderung lebih sakit bahkan bisa terjadi infeksi atau kaki yang terkena bulu babi akan membengkak untuk beberapa hari.

Warna bulu babi ini juga bermacam-macam. Sayang, saya belum punya koleksi gambar bulu babi ini. Beberapa gambar yang ada di blog ini saya dapat dari browsing dan blog-blog orang lain. Insya Allah kalau saya pulang kampung (TOMIA) akan saya perbaharui tulisan ini.
Bulu babi berduri pendek (gambar 1 di atas) lebih dikenal dengan nama TIHE (bahasa
Tomia; juga bahasa daerah pulau lainnya di Kepulauan Wakatobi - Sulawesi Tenggara) atau NE'E (sebutan untuk bulu babi berduri panjang; gambar 2 di atas) merupakan makanan bagi sebagian besar masyarakat kepulauan tersebut. Bulu babi, baik yang berduri pendek (
TIHE) ataupun berduri panjang (NE'E) dapat di makan mentah.

Apanya yang di makan??? Tentulah isi didalamnya. Bulu babi baik yang berduri panjang maupun pendek mempunyai sekumpulan telur/gonad
berbentuk bintang segi 5 yang menempel didalam cangkang induknya mengikuti bentuk tubuh bulu babi.
Gambar nomor 3 di atas adalah salah satu contoh telur/gonad bulu babi berduri panjang (
NE'E). Sayang, cara membuka isi/telurnya sangatlah berantakan, beda dengan masyarakat WAKATOBI yang terbiasa bahkan bisa di kategorikan ahli dalam mengambil telur/gonad bulu babi ini.

Bagi Masyarakat WAKATOBI, ada semacam pengolahan bulu babi yang sangat sederhana yang disebut HE KUKURE (belum ada istilah atau sebutan untuk pengolahan ini dalam bahasa indonesia). Hasil pengolahan bulu babi tersebut di sebut
KUKURE. Ikuti tulisan saya selanjutnya : APA ITU KUKURE?

8 komentar:

  1. sangat menarik... ngebiologi gt..so cucok tat negen lon tuwan.. (???? bingung kan...). emm.. kalo dlm klasifikasi makhluk hidup masuk ke kelompoknya coelenterata kali ya...hewan berongga...

    BalasHapus
  2. Klasifikasi Bulu Babi (Sea Urchin)
    Filum : Echinodermata
    Kelas : Echinoidea
    Subkelas : Euchinoidea
    Ordo : Cidaroidea
    Famili : Diadematidae
    Genus : Diadema
    Spesies : Diadema setosum

    BalasHapus
  3. Good Job Amir :) Sekarang aku tahu Kukure...hehehe
    Tulisannya lebih komprehensif lagi yaaa..
    Rajin-rajin juga visit blog aku yaa..:)
    All the best for all the way Sobat...
    Take a good care there..
    Salam Fresh !! Salam KUKURE :)

    Erka Azhari

    BalasHapus
  4. yenniilham@yahoo.com26 Maret 2010 pukul 03.50

    Wah... saya tertarik sekali dengan tulisan Anda. Saya ada niat mo meneliti tentang pengolahan gonad bulu babi supaya lebih bernilai ekonomis. Kalo ada waktu, saya pengin jalan-jalan ke Wakatobi sambil ngelihat masyarakat setempat mengolah gonad bulu babi. Salam kenal bang Amir...

    BalasHapus